Untuk
mengatasi masalah ini ada kelompok KKN dari Universitas Riau yang beranggotakan
9 orang yaitu: Muhammad Dani Mufti (FPK), Aldriansyah Umaldi Harahap (FPK),
Habil Riwanda (FPK), Budi Akbar (FPK), Alda (FEB), Merlinda (FEB), Audi Sonia (FEB),
Sekar Amaliyah Ningrum (FKIP), Anita Lusiana Rizki (FKIP). Mengusulkan program
penjernihan air bertemakan (Sosialisasi Filterisasi Air) dengan tujuan
meningkatkan kualitas air bersih bagi masyarakat desa Sungai rukam.
Filterisasi
Air adalah proses penyaringan air untuk menghilangkan partikel-partikel
kontaminan, kotoran, serta microorganisme berbahaya sehingga air menjadi lebih
bersih dan layak untuk konsumsi. Proses ini melibatkan penggunaan bahan-bahan
penyaringan seperti pasir, arang, bebatuan, dan seraput kelapa yang bekerja secara
fisik dan kimia untuk menyaring dan mengadsorpsi kontaminan dari air.
Filterisasi air dapat dilakukan dengan cara sederhana menggunakan bahan- bahan
yg mudah didapat, sehingga cocok untuk diaplikasi didaerah-daerah perdesaan.
Mahasiswa
Kukerta Unri telah mempraktikkan sosialisasi filterisasi air ini desa Sungai
Rukam. Program ini juga diuji coba oleh para siswa/i Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di desa tersebut. Dengan tujuan memberikan pemahaman praktis kepada
generasi muda tentang pentingnya air bersih dan cara mendapatkannya.
Muhammad
Dani Mufti Sebagai ketua kelompok mengatakan bahwa program sosialisasi
filterisasi ini berhasil menarik perhatian Masyarakat dan siswa/i SMP 4 Enok desa Sungai Rukam. Melalui
beberapa sesi seperti materi dan praktek, siwa/i diajarkan cara membuat dan
menggunakan filterisasi air sederhana. Hasil dari program ini menunjukkan
peningkatkan kualitas air yang signifikan. Air yang dihasilkan dari filterisasi
ini lebih jernih, tidak berbau, dan layak untuk digunkan dalam aktivitas
sehari-hari seperti memasak dan mencuci
Para
Mahasiswa juga melakukan pengujian terhadap kualitas air sebelum dan sesudah
filtrasi untuk memastikan efektivitas filter yang dibuat. Pengujian melibatkan
beberapa parameter kualitas air seperti kekeruhan, bau, dan kadar kontaminan.
Hasil Pengujian menunjukkan bahwa air hasil filtrasi memiliki Tingkat kekeruhan
yang jauh lebih rendah, bau yg hilang, dan penurunan kadar kontaminan.
Dengan
adanya Kerjasama yang baik antara mahasiswa, Masyarakat, dan pemerintah,
program penjernihan air ini diharapkan dapat menajdi model bagi desa-desa lain
yang menghadapi masalah serupa. Hal ini juga akan membuka peluang bagi inovasi
dan pengembangan teknologi sederhana yang dapat diaplikasikan didaerah-daerah
lainnya